class="post-template-default single single-post postid-337 single-format-standard wp-embed-responsive layout-default">
Poetry

Istirahatlah Luka, Aku Pamit

Istirahatlah Luka, Aku Pamit

Hari ini, ku beranikan diri untuk membuka kembali hadiah terindah yang pernah aku dapatkan darimu. Sebongkah dvd yang isinya kau buat sendiri. Kau pernah bilang, bukan lah hal yang mudah untuk menyelasaikannya, banyak proses gagal yang terjadi dalam usahamu membuatnya.

Namun yang terpenting saat ini bukanlah itu, kenangan manis itu sudah terlampau lama untuk diulas kembali. Manisnya sudah hilang. Yang terpenting saat ini adalah aku dan kamu, iya bukan kita, karena aku dan kamu tak pernah jadi kita dalam kehidupan nyata.

Kau mungkin selama ini menganggapku terlalu kuat, hingga tanpa belas kasih sering kali kau buat ku kembali patah. Terima kasih jika selama ini kau menganggapku sebagai wanita kuat, tapi tetap saja hatiku benda lunak, bukan kayu. Hati wanita seperti langit yang maha luas, tapi langit pun bisa menangis, langit pun bisa memanas ketika kelembaban udara rendah, langit pun bisa mengamuk ketika uap air melepaskan energi panas.

Waktu tidak dapat diulang, iya benar. Waktu tidak dapat diperbaiki, iya benar. Tapi, insan bisa memanipulasi waktu dengan membuka lembaran yang baru dengan hari yang lebih baik dari yang lalu, sehingga waktu yang buruk di masa lalu dapat tertutupi. Tapi, aku bisa apa jika aku ingin membuka lembarannya sedangkan kamu tidak? Aku bisa apa jika aku ingin mengobati namun ingin kau hanya melukai?

Dilihat dari caramu memperlakukanku sekarang, menggambarkan seakan-akan kisah kita di masa lalu tidak pernah terjadi. Disaat aku sedang berusaha untuk kembali, kau memperlakukanku layaknya noda yang telah berhasil kau hapuskan. Noda, sesuatu yang kotor, menjijikan, tak layak untuk direngkuh.

Mungkin kau benar, waktu kita salah. Namun tunggu sebentar, aku hanya ingin bilang; cinta kita tak pernah salah, yang salah adalah kita dalam memperlakukan cinta. Hh cinta? Apakah masih ada? Yang tahu hanyalah kau dan hati yang selama ini selalu kau tampik kebenarannya.

Di batas waktu ini, aku menyadari satu hal. Bukan aku yang pengecut, tapi kamu. Oh tidak, kamu bukan pengecut, atau memang karena aku tidak layak diperjuangkan oleh seorang kamu.

Lagipula, tidak ada jaminan seandainya saat itu kita bersatu, kita masih bersama sampai saat ini. Bisa saja kau sudah bosan dengan ku, atau mungkin kau sudah menyukai wanita lain yang lebih cantik dari pada aku. Tuhan, bahkan aku tidak cantik sama sekali.

Entah mengapa, degan bodohnya selama ini aku yakin orang yang ada di masa depanku adalah kamu. Namun kini kau sendiri yang menyadarkanku bahwa pria yang ada di masa depanku adalah dia yang bisa membuatku tertawa dan bisa benar-benar mengerti aku. Dia yang akan menghargai aku sebagai kekasihnya. Dia yang akan selalu menyempatkan waktu untuk mendengarkan keluh kesahku. Dan yang paling penting adalah, dia yang mau berusaha dan memperjuangkanku. Pria itu bukan kamu.

Jadi kini aku putuskan, kalau mulai hari ini aku akan melupakan segala tentangmu. Karena terus mengingatmu sudah tak lagi baik untukku. Lebih baik aku menyiapkan diriku sebaik-baiknya untuk masa depanku. Di mana, di sana tidak lagi ada kamu.

Jika kau bertemu dengan pendamping hidupmu kelak, dan dia bertanya tentang aku masa lalumu, ceritakanlah tentang kita, tentang aku yang membuatmu tersenyum dalam ingatanmu, bukan tentang kebodohan masa muda yang kerap kali menertawakan kita yang dikalahkan ego. Aku titipkan luka yang pernah kita buat.

“sama-sama”, pernah menuliskan kebahagiaan dalam catatan hidupmu. Maaf, pernah menggoreskan luka dalam eloknya bingkai hidupmu. Dan lagi, tetap saja maaf yang tidak pernah kau minta akan terus aku berikan padamu. Aku tidak akan pernah bisa membencimu, meskipun aku tahu semestinya aku harus.

Kali ini, biarkan aku yang pergi. Aku akan memilih diriku sendiri.Aku harap kau bisa mengerti. Tidak sekarang, mungkin suatu saat nanti, karena bahagiaku sudah bukan denganmu lagi.

Terima kasih luka, aku pamit.

Loading

5 comments

  1. Does your site have a contact page? I’m having problems locating it but, I’d like to send you an email. I’ve got some recommendations for your blog you might be interested in hearing. Either way, great site and I look forward to seeing it grow over time.|

  2. Hey I know this is off topic but I was wondering if you knew of any widgets I could add to my blog that automatically tweet my newest twitter updates. I’ve been looking for a plug-in like this for quite some time and was hoping maybe you would have some experience with something like this. Please let me know if you run into anything. I truly enjoy reading your blog and I look forward to your new updates.|

  3. I’m really enjoying the design and layout of your blog. It’s a very easy on the eyes which makes it much more pleasant for me to come here and visit more often. Did you hire out a developer to create your theme? Fantastic work!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *